Saturday, October 27, 2018


Jenis-Jenis Alat Berat

1.
Dozer (Loder)
Excavator
Alat Pengangkut (Truk)
crane
motor grader

2.
• BULLDOZER
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb).
* Membuka jalan baru pada area pegunungan dan daerah – daerah berbatu.
* Sebagai alat angkut jarak pendek, misalnya memindahkan tanah sejauh 300 ft.
* Menarik scraper
* Menghamparkan tanah irisan
* Menumbung kembali trencher
* Sebagai alat untuk pemeliharaan jalan kerja
* Sebagai alat gali, alat angkut, dan alat dorong.

• MOTOR GRADER
Motor grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan (grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan. Motor grader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi jalan.
Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang, atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
* Meratakan dan membentuk permukaan.
* Merawat jalan.
* Mengupas tanah.
* Menyebarkan material ringan



3.Cara kerja Bulldozer :

– Masukan kunci kedalam kontak kunci dan putar ke kanan untuk menghidupkan mesin.
– Cari tuas kontrol transmisi, biasanya ada di sisi kiri kursi pengemudi. Dorong kedepan untuk mengubah transmisi ke forward atau tarik kembali untuk merubah transmisi ke reverse.
– Sesuaikan gigi transmisi dengan kecepatan yang dikehendaki
– Kontrol blade dengan blade controller yang biasanya terlatak pada sisi kanan kursi pengemudi. Dorong kontroler kedepan untuk menurunkan blade atau tarik untuk menaikan blade.
Namun ada satu hal yang perlu dihindari saat menggunakan buldozer. Hindari bekerja dalam keadaan miring kesamping secara terus menerus. Hal ini dikarenakan bekerja dengan keadaan miring ke kiri akan memberikan beban kepada deretan roller pada bagian kiri yang dampaknya merusak roller sebelah kiri. Begitu pula sebaliknya.



4. Cara kerja Exavator :

Bagian Dasar Alat Kontrol Excavator :
a. Tuas / Panel di sebelah Kanan : Untuk mengoperasikan bucket dan boom
– Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan boom
– Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan boom
– Jika tuas digeser ke kiri maka akan menutup bucket
– Jika tuas digeser ke kanan maka akan membuka bucket

b. Tuas / Panel di Sebelah Kiri : Untuk mengoperasikan arah kabin dan arm
– Jika tuas didorong ke depan maka akan menurunkan arm
– Jika tuas ditarik ke belakang maka akan menaikan arm
– Jika tuas digeser ke kiri maka akan menggeser kabin ke kiri
– Jika tuas digeser ke kanan maka akan menggeser kabin ke kanan

c. Lock / Shut-Off Lever (biasanya berada di paling kiri) : Untuk mengunci tuas / panel excavator
– Jika tuas ditarik ke atas maka akan mengunci seluruh kegiatan excavator
– Jika tuas didorong ke bawah maka excavator dapat dioperasikan kembali

d. Tuas / Pedal Track kiri dan kanan (berada di depan) : Untuk maju / mundur dan belok track excavator
– Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke belakang maka excavator akan maju
– Jika kedua tuas ditarik bersamaan ke depan maka excavator akan mundur
– Jika tuas kanan ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kiri
– Jika tuas kiri ditarik ke belakang maka excavator akan belok ke kanan


5.
• DUMP TRUK
Dump Truck berfunsi sebagai alat angkut material-material bangunan (tanah, besi tulangan, semen, batu bata, dll)

• TRAILER
Trailer berfungsi juga sebagai alat angkut, namun dengan kapasitas dan berat diatas dum truck, Misalnya sebagai alat angkut alat berat.

Saturday, October 20, 2018

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

 Posted on 
  1. Tujuan dari pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi ?
Untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan, Sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai lebih mudah dan singkat sesuai waktu yang ditentukan. Biasanya alat berat dipakai untuk mengali, alat pengangkut, dan alat pemadatan tanah. Alat berat dikategorikan berdasarkan fungsi alatnya.
  1. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan pengguna alat berat pada pekerjaan konstruksi!
– Fungsi yang harus dilaksanakan.
Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali, mengangkut, meratakan permukaan, dan lain-lain.
– Kapasitas peralatan.
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus sesuai, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
– Cara operasi.
Alat berat dipilih berdasarkan arah gerakan (horisontal maupun vertikal), jarak, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
– Pembatasan dari metode yang dipakai.
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan lalu lintas, biaya, dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
– Ekonomi.
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.
– Jenis proyek.
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat. Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan, irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
– Lokasi proyek.
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh, lokasi proyek di dataran tinggi menggunakan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
– Jenis dan daya dukung tanah.
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai.
– Kondisi lapangan.
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
  1. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pekerjaan pemindahan tanah !
Hal – hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pekerjaan pemindahan tanah
  1. Survei lapangan (site Survey)
Hal- hal yang perlu dilakukan dalam survey lapangan, antara lain
– Keadaan lapangan
– Kondisi tenaga kerja
– Kondisi transportasi dan akomodasi
  1. Perencanaan
Berdasarkan hasil survey lapangan, dapat dibuat rencana kerja yang akan menjadi acuan kerja yang meliputi:
– Persiapan kerja
– Struktur organisasi proyek
– Penentuan metode dan prosedur kerja
– Jadwal kerja (time schedule)
– Penentuan jenis, type dan kombinasi peralatan yang akan dipergunakan
– Penentuan jumlah alat-alat berat dan tenaga kerja yang akan digunakan
– System logistik dan maintenance
  1. Pelaksanaan Pekerjaan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahapan yang menentukan terhadap keberhasilan dari sasaran yang hendak dicapai oleh tim manajemen proyek, yang perlu diperhatikan dalam memulai pelaksanaan pekerjaan adalah
– Penentuan starting point (penentuan titik dimulainya pekerjaan)
– Analisa terhadap keadaan lokasi dari peta topografi yang ada
– Pengaturan pentahapan areal yang akan dikerjakan
– Pengaturan dan pembuatan jalan akses bagi lalu lintas alat-alat berat, sehingga tidak terjadi hambatan
– Pengamanan lokasi dari orang-orang yang tidak berkepentingan dengan pekerjaan
– Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
Agar pekerjaan terhindar dari masalah – masalah didalam proyek,Minim Jika semua tahapan diatas dilakukan.
  1. Berapa % pengembangan dan % penyusutan dari volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan 2000 kg/m3 CM.
Dik :
B = 1500 kg/m3
C = 2000 kg/m3
L = 1000 kg/m3
Dit :  Sw & Sh ?
Dijawab :                                          
                     = ) 100%
                    = (0,5 x 100%)
                    = 50 %
                     = 25 %
  1. Pada suatu daerah yang akan dibangun jalan, dilakukan penggalian sedalam 2,5 m. luas daerah yang akan di gali 2 Ha. Berapa volume tanah slid an tanah gembur jika faktor gembur adalah 1,25 !
Diketahui         : kedalaman (T)                      = 2,5 m
                          Luas (A)                                   = 20000 m2
                              Faktor tanah gembur             = 1,25
Ditanyakan      : a. Volume tanah asli
  1. Volume tanah gembur
dijawab :
  1. Volume tanah asli = luas x kedalaman
                                           = 20000 x 2.5
                                            = 50000 m3
  1. Volume tanah gembur = volume tanah asli x faktor gembur
                                             = 50000 x 1,25
                                              = 62500 m3

Sunday, June 3, 2018

Pelanggaran Etika Profesi Dalam Bidang Konstruksi


Nama:Farhan Nadivan Kamal
NPM:12317189
Kelas:1TA01
Pelanggaran Etika Profesi
Tema:Penurunan kualitas bahan konstruksi yang  seharusnya sudah ditetapkan
   
   Pertama-tama definisi dari etika profesi dibidang keteknikan adalah etika sendiri artinya adalah konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
    
   kode etika profesi keteknikan menurut ABET-Engineering Criteria 2000 terdapat 4 (empat) prinsip dasar (fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur, yaitu:
a.    Menggunakan keterampilan dan pengetahuan para orang teknik untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
b.    Menjadi tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik, serta pemberi kerja dan klien para orang teknik.
c.    Bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan wewenang
d.   Mendukung profesional dan masyarakat yang teknis dari disiplin.
  
   Dalam kasus ini contohnya adalah penurunan kualitas bahan konstruksi yang  seharusnya dalam bidang proyek yang sudah ditetapkan termasuk pelanggaran etika profesi termasuk kategori jenis korupsi dikarenakan melakukan kecurangan dalam bentuk dana atau uang yg telah diserahkan atau dipercayakan.Telah menyalahi prinsip dasar (fundamental principles)profesi keteknikan point b yaitu tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik, serta pemberi kerja dan klien para orang teknik.




   Proses dari pelanggaran ini adalah seseorang yang melakukan kecurangan biasanya yg berprofesi sebagai kontraktor dengan cara menurunkan kualitas bahan yang dipakai atau dibeli agar mendapat keuntungan dengan harga yang lebih ekonomis dari segi finansial untuk dirinya sendiri yang seharusnya telah ditetapkan oleh perusahaan agar kualitas hasil konstruksi dapat bertahan lama dan lebih kokoh serta dapat menyebabkan kerusakan diluar perkiraan jangka waktu salah satu contoh dari penurunan kualitas bahan konstruksi adalah pada proyek pembuatan jalan yang bila kualitas diturunkan maka dapat mengakibatkan memendeknya umur jalan lebih cepat rusak dan berlubang.
   
   Adapun gagasan untuk mencegah dan menanggulangi perilaku ini adalah
Pencegahan dengan cara  meningkatkan iman dan takwa kepada tuhan agar merasa takut jika melakukan kesalahan seperti korupsi dan mempunyai rasa bersalah serta berdosa bila ingin melakukan perbuatan tersebut sehingga terciptanya moral dan etika yang baik dalam berprofesi
Penaggulangan/penindakan pada orang yang telah melakukan hal tersebut sebaiknya dilaporkan dan diurus oleh pihak yang berwenang karena telah menyebabkan kerugian pada proyek dan mengambil keuntungan finansial secara pribadi dari perusahaan dan kemungkinan terburuk dapat menyebabkan kegagalan suatu proyek karena melakukan hal diluar prosedur dengan mengganti kualitas bahan konstruksi
   
   Kesimpulan yang didapat adalah bahwa kode etik profesi merupakan pedoman mutu moral profesi di dalam masyarakat yang di atur sesuai dengan profesi masing-masing contohnya dalam hal ini adalah etika berprofesi dalam bidang konstruksi untuk mewujudkan pekerjaan yang beretika dan moral sehingga terwujudnya keberhasilan yang optimal dalam bekerja.

Sunday, January 7, 2018

Di Balik Awan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Kehidupan
Lolos moderasi pada: 1 January 2018


Kehidupan memang tidak ada yang tahu apa akhirnya. Terkadang kita berada di atas kadang juga di bawah. Namun kehidupan benar-benar mengajarkan kita tentang segala hal, agar kita tahu dan akhirnya kita mengerti.
Hanya satu kejadian, atau satu pikiran, atau bahkan hanya satu ucapan saja bisa mengubah segalanya. Semua orang tahu itu, tapi tidak banyak orang yang mengerti tentang hal itu.
Rayhan, seorang bocah kecil yang selalu mencoba mencari tahu tentang apa arti suatu peristiwa dalam kehidupannya. Mungkin saja suatu hari nanti ia bisa mengubah status keluarganya sebagai keluarga yang miskin menjadi keluarga yang kaya.
Namun itu semua tidak mudah bagi Rayhan. Tidak semua orang yang ia tanyai tentang suatu masalah mau menjelaskannya pada Rayhan. Tapi, Rayhan adalah seorang bocah yang pantang menyerah. Jadi, ia tak pernah marah pada siapa pun itu, termasuk ayahnya yang tidak pernah mau memberi pengertian tentang suatu masalah kepada anaknya itu.
“Nak, tolong nanti siang kamu bawakan bekal Bapak ke Ladang, ya! Bapak sudah kesiangan, Ibumu juga belum selesai masak. Nanti kamu juga bantu Bapak membersihkan ladang!” Perintah Ayah Rayhan.
“Baik, Pak. Semoga nanti di sekolah tidak ada PR!” Jawab Rayhan.
Pagi mulai menjelang siang. Rayhan yang baru pulang sekolah segera makan siang dengan lauk seadanya. Keluarganya hanya bisa makan sayur setiap hari, seakan seperti vegetarian saja yang tidak pernah makan daging. Sudah bisa dipastikan, itu karena keluarga Rayhan adalah keluarga yang tidak mampu. Makan ikan sungai saja sangat jarang karena harus bekerja.
Dengan cepat Rayhan mencuci piringnya lalu membuka tas usang miliknya. Diulurkan tangannya itu ke dalam tas usang miliknya lalu segera mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah buku yang juga usang, robek di bagian pinggir-pinggirnya, dan beberapa halaman sudah tidak menempel lagi dengan buku itu.
Rayhan mencoba menyelesaikan PR-nya secepat mungkin. Hari sudah semakin siang, sebentar lagi ia harus mengantarkan bekal kepada sang Ayah. Namun ia juga harus menyelesaikan PR-nya saat itu juga. Karena hanya siang harilah ada waktu luang baginya.
“Ray, ini bekal Ayahmu. Cepat kamu antar! Nanti Ayahmu kelaparan.” Perintah Ibu Rayhan.
“Sebentar Bu, PR Rayhan belum selesai, kurang sedikit!” Jawab Rayhan.
“Cepat, Nak! Sekarang sudah Dhuhur, Ayahmu akan istirahat sebentar lagi!”
“Nanti Rayhan akan berlari saat mengantar bekal kok, Bu. PR-nya juga sudah hampir selesai, tidak akan terlambat.” Ujar Rayhan.
“Janji ya, awas nanti kalau sampai Bapakmu mengeluh!” Ancam Ibu Rayhan dengan lembut.
Tak lama kemudian, Rayhan telah menyelesaikan seluruh PR-nya. Disambarnya kotak makanan Bapaknya, lalu segera berlari menuju ladang yang tak jauh dari gubuk tempatnya tinggal itu.
“Kamu dari mana saja? Bapak sudah menunggu dari tadi. Tapi kamu baru mengantar sekarang?” Kata Bapak Rayhan dengan nada sedikit tinggi.
“Maaf Pak, tadi ada PR banyak sekali!” Jawab Rayhan.
“PR? Kan sudah Bapak bilang, kamu tidak perlu sekolah lagi, kamu kan sudah 9 tahun! Lebih baik kamu membantu Bapak bekerja di ladang, dapat uang! Toh nanti ujung-ujungnya kita bisa hidup kaya. Tidak perlu susah bekerjanya.” Desah Bapak Rayhan.
“Tapi Pak, kalau Rayhan tidak sekolah nanti Rayhan tidak akan bisa apa-apa!”
“Sekolah? sekolah itu memerlukan biaya, tapi kita tidak diberi apa-apa! Malah dibebani dengan ini, dengan itu! Lebih baik cari uang, ditabung, hidup tidak lagi susah!”
“Bukannya kalau kita tidak sekolah maka kita akan miskin, tidak bisa apa-apa, dan kita akan terkucilkan? Begitu yang dikatakan para Guru di sekolah, Pak.”
“Memangnya hanya dengan sekolah kita bisa tiba-tiba kaya? Tidak kan? Itu percuma saja! Sekolah hanya bisa membuat kita miskin! Sudahlah, Bapak sudah lapar, kamu itu ada-ada saja!” Kata Bapak Rayhan yang kemudian langsung memakan bekal yang telah dibungkus untuknya.
Rayhan memandang ke sekitarnya. Banyak sekali sejenis tanaman yang terhampar luas di lading tersebut. Tanaman apa itu? Itulah pertanyaan yang ada di benak Rayhan. Memang aneh, sebuah ladang yang benar-benar luas hanya menanam satu jenis tanaman saja. Tapi, tanaman itu terlihat indah.
“Ada apa?” Tanya Bapak Rayhan disela-sela makannya.
“Pak, ini semua itu tanaman apa? Kok ladang seluas ini hanya ditanami jenis tanaman itu saja?”
“Bapak juga tidak tahu. Sejak beberapa tahun yang lalu, Bapak hanya disuruh menanam tanaman ini sama Juragan. Yang penting Bapak dapat uang, dapat penghasilan. Gaji menanam tanaman ini memang dua kali lipat lebih besar daripada tanaman lainnya.”
“Apa Bapak tidak pernah menanyakan apa jenis tanaman ini dengan Juragan? Sudah beberapa tahun menanam tanaman ini kok tidak tahu apa namanya!”
“Kebetulan kata Juragan nanti ia akan memberi Bapak satu jenis bibit tanaman lagi, yang akan Bapak tanam di sebelah sana. Nanti akan Bapak tanyakan. Sekarang, ayo bantu Bapak membersihkan ladang!”
Mereka pun membersihkan ladang bersama. Sebenarnya tidak seluruh ladang, tapi hanya sepetak ladang yang biasa digunakan Bapak Rayhan untuk beristirahat setelah mengurus tanaman-tanaman itu di ladang.
Hari sudah semakin sore. Sudah waktunya bagi mereka untuk segera kembali ke rumah. Mereka berjalan bersama dengan peluh di wajah. Rasa pegal benar-benar menyelimuti kala itu. Karena saat mereka pulang, mereka tidak sempat untuk duduk meski hanya beberapa saat saja.
Keesokan harinya adalah hari libur. Jadi Rayhan tidak berangkat sekolah. Tetapi hari ini adalah hari bekerjanya. Setiap sebulan sekali, Bapak Rayhan akan memberi Rayhan suatu bungkusan yang agak besar untuk diberikan kepada Juragan.
Tapi kali ini, bungkusan itu siap sudah agak siang. Rayhan jadi terlambat untuk mengantar. Namun ia tidak mau tergesa-gesa. Karena itu mungkin akan merugikan dirinya sendiri. Bisa juga bungkusan itu jatuh, rusak, atau hilang.
“Nak, cepat berikan ini kepada Juragan! Bilang pada Juragan, maaf karena terlambat mengantar barangnya!” Kata Bapak Rayhan.
“Iya, Pak…”
“Ingat juga ya, kalau ada di jembatan merah…”
“Ingat Bu, Rayhan sampai hapal Ibu mau berbicara apa!” Sahut Rayhan.
Rayhan langsung berlari setelah mengatakan itu. Namun, di tengah perjalanan Rayhan langsung menghentikan laju larinya dan mulai berjalan biasa saja. Bukan karena rasa lelah yang mulai menghantui dirinya, namun karena bungkusan itu hampir saja jatuh tadi.
Dari jauh, tampak jembatan gantung merah berdiri kokoh di antara bibir sungai. Namun di atasnya ada sekumpulan awan yang tampak tegas ingin melaksanakan niatnya. Sebuah awan hitam yang benar-benar hitam pekat, yang tak lama kemudian ada petir yang menyambar mulai menyusul.
Hujan tiba-tiba turun dengan derasnya yang tak memberi kesempatan bagi Rayhan untuk berteduh. Bungkusan barang itu mulai basah. Sontak Rayhan langsung berlari mendekati sebuah gubuk kecil yang tak jauh dari jembatan gantung merah.
Hujan benar-benar terlihat tidak mau mereda. Sudah beberapa jam tapi hujan tidak mau berhenti. Rayhan mulai bosan, akankah dia bisa kembali pulang sebelum matahari terbenam.
Di dekat gubuk ada seorang lelaki bertubuh kekar yang kehujanan terlihat mendekati gubuk yang juga ingin berteduh. Mereka duduk berdampingan. Lelaki itu langsung memulai percakapan saat ia duduk.
“Mau diberikan kepada Juragan, ya?” Kata lelaki itu.
“Memangnya ada apa? Apa aku mengenalmu?” Tanya Rayhan.
“Tidak perlu mengenalku. Aku adalah orang suruhan Juragan. Karena kau terlambat mengantar, maka dia menyuruhku untuk mengambil barang ini darimu agar lebih cepat sampai. Jadi, berikan saja padaku dan akan kuberikan pada Juragan. Bilang pada orangtuamu kalau barangnya sudah dikirim!”
“Baik, tapi apa kau benar-benar orang suruhan Juragan?”
“Menurutmu bagaimana?”
“Ya, baiklah, terima kasih!”
Setelah Rayhan berterima kasih, orang itu langsung beranjak dari tempat duduknya dan segera pergi. Rayhan yang sudah terlanjur basah kuyup langsung saja pulang, karena meskipun masih badai dengan angin yang bertiup cukup kencang, tapi sudah tidak ada lagi barang yang akan diantar.
Beberapa bulan kemudian, tugas Bapak Rayhan benar-benar banyak. Sehingga harus menyuruh putranya untuk mengantar barang lagi. Hujan rintik-rintik yang dihiasi dengan sebuah pelangi kembar yang benar-benar indah menemani Rayhan untuk mengantar barang itu.
Barang itu sudah dibungkus dengan beberapa lapis plastik. Sehingga Rayhan tidak perlu berlarian untuk mengantarnya. Ia malah terlihat asyik dan menikmati hujan yang kian membasahi wajahnya.
Namun, sebuah hal tak terduga terjadi. Jembatan gantung merah putus, yang membuat siapa pun yang ingin menyeberang harus menyeberangi aliran sungai yang beraliran deras. Rayhan terkejut. Ia hanya menunggu saja, apabila ada orang juga yang mau menyeberang.
“Mengantar barang lagi ya? Untung saja aku di sini, jadi kamu tidak perlu susah payah untuk mengantar barang ke rumah Juragan. Biar aku saja yang bawa, seperti beberapa bulan yang lalu!” Kata orang yang dulu mengaku sebagai orang suruhan Juragan.
“Tapi…”
“Tidak apa-apa. Kebetulan aku juga mau ke rumah Juragan. Nanti akan kusampaikan mengapa kamu tidak bisa datang sendiri.”
“Terima kasih, tapi jangan sampai barangnya rusak ya!”
“Tentu saja…”
Setelah melihat orang itu menyeberangi sungai, Rayhan bergegas pulang. Ia sangat lega karena tidak harus menyeberangi sungai mengerikan itu. Karena apabila seseorang yang tidak bisa berenang menyeberangi sungai itu tanpa perahu, biasanya orang itu akan hanyut dan akhirnya meninggal.
“Bagaimana nak, sudah kamu antar? Kok lebih cepat dari biasanya?” Tanya Ibu Rayhan.
“Sudah Bu. Tapi tadi, jembatan gantung merah runtuh. Apa yang menyebabkan jembatan itu runtuh ya, Bu?”
“Tidak tahu, mungkin karena kemarin habis hujan lebat, atau mungkin juga sudah tua.”
“Begitu ya Bu? Lalu, sudah dua kali ini ada orang yang membantuku mengirim barang ke rumah Juragan Bu, mengapa orang itu mau membantuku?”
“Apa kau dulu pernah membantunya?”
“Tidak! Aku saja tidak mengenalnya…”
“Mungkin karena dia baik dan, Bapak sudah pulang?” Tanya Ibu Rayhan saat melihat suaminya baru pulang dari ladang.
“Buatkan Bapak teh, Bu!” Kata Bapak Rayhan.
Tak lama kemudian, Juragan datang ke rumah keluarga Rayhan. Mereka benar-benar terkejut. Tidak biasanya Juragan berkunjung ke rumah mereka. Biasanya dia menyuruh orang bila ingin member tahu sesuatu.
“Parjo, aku sudah tidak peduli lagi dengan ladangku saat ini. Tolong kau jaga saja ladang itu, mungkin suatu hari aku akan kembali!” Kata Juragan.
“Maksud dari Juragan itu apa?” Jawab Bapak Rayhan.
“Begini, aku akan pergi ke luar kota. Dan kau tidak perlu mengirim barang lagi sekarang. Lebih baik kau kirim sendiri barang yang akan kau kirim, tidak usah menyuruh anakmu bila aku sudah kembali! Tapi jangan katakan pada siapa pun kalau aku pergi! Paham?”
“Paham Juragan”
Juragan langsung pergi dari rumah keluarga Rayhan menggunakan mobil pribadinya yang mewah.
Tak lebih dari semenit, ada beberapa orang yang juga menggunakan mobil datang ke rumah keluarga Rayhan.
“Bapak Parjo?” Kata seseorang dari mereka.
“Ada apa, ya? Kalian Polisi kan?”
“Apa ladang yang ada di dekat rumah ini adalah milikmu?”
Karena Juragan telah menitipkan ladang itu, maka Bapak Rayhan mengatakan,
“Betul, Pak. Ada apa ya?”
“Bapak kami tangkap, karena telah menanam dan membudidayakan g*nja dan k*kain. Sekarang, Bapak harus ikut kami ke kantor polisi!”
Para Polisi langsung memborgol tangan Bapak Rayhan. Ibu Rayhan dan Rayhan sendiri juga benar-benar terkejut dibuatnya. Mereka semua tidak mengerti kalau tanaman yan ada di ladang itu adalah g*nja dan k*kain.
“Tapi Pak, kami tidak mengerti kalau itu semua adalah g*nja dan k*kain!” Sanggah Bapak Rayhan.
“Jelaskan semuanya di kantor polisi. Kalian juga telah menjerumuskan seorang kaya raya untuk mengkonsumsi g*nja dan k*kain, yaitu Juragan.”
Akhirnya mereka mengerti kalau Juragan telah menipu mereka semua. Namun, nasi telah menjadi bubur. Juragan telah melarikan diri. Semua hukuman hanya diberatkan kepada Bapak Rayhan. Karena semua bukti mengarah padanya.
Namun pada saat itu juga ada salah satu anak buah Juragan lainnya. Dia mengatakan kalau ini semua adalah perbuatan Juragan, dari yang memperkerjakan beberapa orang untuk mengolah ladang, serta tanaman-tanaman terlarang tersebut.
Tapi bukankah Juragan telah melarikan diri dengan tidak meninggalkan jejak sedikit pun? Jadi, siapakah yang bersalah sekarang? Para Polisi tersebut telah siap untuk menahan Bapak Rayhan. Karena semua bukti telah mengarah padanya. Jadi, siapa yang harus bertanggung jawab?
Cerpen Karangan: Dikta Sumar Hidayah
Sumber:http://cerpenmu.com/cerpen-kehidupan/di-balik-awan-2.html

Adventure

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Fantasi (Fiksi), Cerpen Misteri, Cerpen Petualangan
Lolos moderasi pada: 11 November 2017


“Apa kalian sudah siap?” tanya Sam pada keempat sahabatnya sembari menutup tas ranselnya.
“Tentu saja” sahut Rico yang masih sibuk dengan bekal makanannya. Mereka berlima akan berburu sebuah misteri, entah mimpi apa yang didapat Louis sehingga ia sangat bersikukuh mengajak rekannya untuk berpetualang ke Red Mountain, tempat yang belum pernah dijamah oleh seorangpun. “Baiklah, sementara ini tujuan kita yaitu mendaki, jangankan mencari misteri, tujuan kita pergi ini pun masih misteri” ucap Marsya, gadis cantik yang sangat pintar mendeteksi tempat tempat yang sangat aneh.
Sam, Louis, Rico, Susan, dan Marsya telah memasuki hutan menuju gunung merah. “Marsya, Awassss!!!” Louis sangat kaget melihat burung hitam yang melesat melintasi hampir di atas kepala Marsya. Keempatnya sangat terkejut, kedatangan mereka telah disambut dengan burung hitam tersebut.
Jalan demi jalan mereka lalui, Setibanya di pinggir anak sungai, Marsya menemukan jejak kereta yang nampaknya itu adalah jejak roda kereta tua, Marsya mencoba membuka kembali ingatannya dimana ia pernah melihat roda yang persis seperti jejak yang ia temukannya “Apa yang kau lihat” selidik Susan pada Marsya. “Ini baru 2 hari yang lalu” ucap Marsya. “Jejak apa itu?” tanya si gemuk Rico. “Iya aku ingat, ini adalah jejak roda Ratu kerajaan Majesty, aku melihat rodanya ketika aku di Museum yang umurnya lebih dari 800 tahun” Jelas Marsya yang penuh keyakinan. “Cekkrekkk!!! apa kau yakin? bisa saja itu hanya jejak hewan biasa” tanya Sam untuk jawaban yang lebih pasti sambil melihat hasil foto jejak itu di kameranya.
Louis mengusulkan untuk mengikuti jejak tersebut. Masih mengikuti ke mana arahnya jejak roda itu, mereka memasuki hutan belukar yang sangat gelap, pohon-pohon tua menjulang dengan tingginya, tidak ada sinar sedikitpun.
“Di mana Susan? Louis, Marsya, Rico langsung menengok ke arah Sam yang bertanya dimana Susan, “Ayolah Sam, kau sama sekali tidak lucu, ini bukan saatnya bercanda” Ucap Rico yang menyangkal bahwa ini hanyalah gurauan. “Sam, Susan berjalan bersamamu tadi” Ucap Marsya. “Untuk apa aku bercanda, tadi Susan memegang tanganku erat, tiba tiba ia melepaskan pegangannya dan ketika kulihat dia tidak ada” Jelas Sam. “Susan…!!! di mana kau” Teriak Marsya. “Aku tidak bisa melihat jejak apapun, di sini terlalu gelap” Ucap Marsya risau, tiba tiba Marsya menginjak benda keras, lalu Marsya mengambil benda tersebut “Ini sepatu Susan, lihat!! ini sepatu Susan” Sam, Louis, dan Rico mendekati Marsya “Susannnnnnnn!!!” teriak Louis “Kau tau Sam, a..kuu mencintainya, seharusnya kau menjaganya” Louis marah lalu memegang kerah baju Sam. “Cukup Lou, ini tak menyelesaikan apapun, kita tidak bisa menyalahkan Sam. Ini sudah terjadi, lagipula kau yang mengajak kami ke sini” Ucap Marsya. “Oh, kau menyesal ikut denganku, baiklah!!! jika kalian tidak mau membantuku, aku akan mencari Susan sendiri” Louis pergi dengan keadaan marah, meninggalkan teman temannya “Mar, Kata katamu telah menyinggungnya. Lou tunggu!!!” Rico lalu mengejar Louis.
“Ini memang salahku, harusnya aku menjaga Susah” sesal Sam. “Sam sudahlah, simpan kata katamu itu” Jawab Marsya. Marsya dan Sam tidak tau harus ke mana, mereka kehilangan 3 temannya, lalu Marsya dan Sam berjalan mengikuti arah perginya Louis dan Rico. Setelah berjalan, keluarlah mereka dari hutan nan gelap itu, hari pun ternyata sudah siang. Marsya dan Sam mendapati Louis dan Rico tengah duduk menangisi seseorang di hadapannya “Su….su…susan?” ucap Sam yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Susannnnn!!!” Marsya sangat histeris melihat sahabat karibnya susah putih memucat, terbujur kaku di pangkuan Louis. “Kami menemukan Susan sudah tidak bernyawa di sini, dan kami juga menemukan daun ini, daun ini memiliki tulisan, tapi kami tak mengerti tulisan apa ini” Jelas Rico. “Ini adalah tulisan kuno. ‘Sekarang kau hampir menemukan jawabannya Lou, tetap ikuti jejak yang kalian temukan kemarin’ ini untukmu Lou” Marsya menerjemahkan tulisan didaun yang ternyata ditujukan untuk Louis. “Jejak itu” Rico
Setelah menguburkan jasad Susan dengan layak, lalu kembali berjalan mengikut jejak roda kereta itu, raut keempatnya sangat sayu dan sangat terpukul atas kepergian salah satu teman mereka. “Tunggu!!! ke mana jejak itu? Aku tidak menemukannya” Ucap Sam, Marsya lalu menyelidiki keadaan di sekitar mereka, barangkali ada tanda untuk menuntun ke mana mereka kan melanjutkan perjalanan. Marsya melihat lumut aneh di sebuah pohon Ark, lalu Marsya melihat ke arah utara dimana lumut tersebut terletak.
“Teman-teman, lihat!!! Red Mountain” Ucap Marsya. Gunung itu ternyata sangat mirip dengan yang dilihat Louis di mimpinya. Akhirnya mereka sepakat berjalan menuju Red Mountain.
Sudah tiga hari mereka berjalan akhirnya sampai di bukit Red Mountain, sangat berbeda keadaan di tempat mereka berdiri sekarang, empat hari sebelumnya, mereka berjalan menjamahi hutan yang sangat sepi, jurang yang dalam, anak sungai yang amat deras. Kini mereka berdiri di bukit Red Mountai yang sangat indah, taman taman yang dipenuhi bunga dan tiba tiba “Kereta itu?” tunjuk Marsya yang mengarah ke barisan kereta-kereta yang sama dengan yang ia lihat di Musium, yang rodanya sama dengan jejak roda yang mereka temui beberapa hari yang lalu.
Mereka lalu berjalan ke arah kereta kereta itu, ternyata tak jauh dari situ, berdirilah gerbang tinggi yang di dalamnya istana sangat menyeramkan. Mereka memberanikan diri masuk keistana itu, setelah benar benar masuk, Terlihatlah sebuah singgasana yang diduduki seorang wanita yang terlihat menyeramkan, tak ada pengawal, anak buah atau apapun, ia hanya sendirian, “Sepertinya dia adalah Ratu di sini” Ucap Rico. Setelah membalikkan badan, alangkah terkejutnya Louis melihat siapa yang tengah berdiri itu “IBU!!?”
Cerpen Karangan: Yulia Yunara
Facebook: Yulia Yunara
Sumber:http://cerpenmu.com/cerpen-fantasi-fiksi/adventure.html

Contoh Teks Biografi
Biodata Farhan
Nama lengkap:Farhan Nadivan Kamal
Tempat/tanggal lahir:Kebumen/8 Januari 1999
Tempat tinggal:Pondok cibubur,depok,Jawa barat
  
Nama saya  adalah Farhan Nadivan Kamal.Saya lahir pada 27 Febuari 1999,Jakarta.Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara,adik saya bernama Muhammad Satria.Saya tinggal di perumahan Lembah Cibubur,Depok,Jawa Barat.Nama orang tua saya adalah Budi Budiman dan Annabelle.
  
         mengennyam pendidikan di Tk aliria kiwi,lalu melanjutkan pendidikan di SDN curug 5,dan SMPN 11.Saya merupakan siswa yang baik dalam mengikuti pembelajaran dalam sekolah.Saya mengerjakan tugas dengan tepat waktu, dan mematuhi peraturan sekolah.

Yakin Aja Sama Allah

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Islami (Religi), Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 5 January 2018

Bagai Vampire yang haus darah, di usiaku yang genap delapan belas tahun ini, aku sangat haus akan ilmu. Terutama ilmu keagamaan. Aku bukan orang yang mudah percaya begitu saja dengan ucapan para pemuka agama yang belakangan ini sering kudengar. Kudatangi setiap ada majelis ilmu. Siapapun pembicaranya, dan apapun materinya, selagi itu menyangkut tentang keagamaan, maka akan kudatangi. Selagi itu tidak mengganggu jadwal sekolahku. Biasanya selalu hari sabtu atau minggu.
Bukan tanpa sebab aku ingin menggali agama yang kuanut ini lebih dalam. Ada suatu kejadian yang membuatku sampai kehilangan semangat hidup. Hidup tapi terasa mati. Tak punya arah tujuan. Di sisi lain aku bersyukur diberikan pelajaran menyedihkan itu. Apa mau dikata. Kejadian itu adalah titik balik kehidupanku. Sebuah awal baru. Aku memutuskan untuk meninggalkan kenangan buruk itu dan menjadikannya pelajaran. Kuputuskan untuk lebih dekat pada-Nya. Ya. Inilah pilihanku. Aku tahu setelah memilih jalan ini, rintangan besar sudah siap menghadangku di depan sana. Bahkan mungkin lebih berat dari rintangan-rintangan hidup seperti biasanya. Semuanya harus kuhadapi demi meraih predikat tertinggi. Yaitu taqwa.
Hari ini sepertinya aku akan dapat ilmu baru. Di sekolahku akan diadakan acara “KAMUS”. Singkatan dari kajian muslim yang diselenggarakan oleh ekstra kurikuler rohani isalm (ROHIS). Pembicaranya adalah alumni sekolahku yang lulus lima tahun lalu. Kumbang yang mengajakku untuk mengikuti kajian itu. Kumbang adalah salah satu anggota Rohis dan juga teman sebangkuku di kelas selama dua tahun terakhir. By the way namaku Rifan. Siswa kelas dua belas Sekolah Menengah Kejuruan di ibu kota Negara ini.
“ikut Kajian Muslim yuk, Fan!”. Kumbang mengjakku.
Entah kenapa aku tidak bisa menolak ajakan Kumbang untuk mengikuti “KAMUS”. Aku tidak bisa berkata apa-apa saat Kumbang mengajakku. Seluruh tubuhku seakan telah diambil alih oleh hati kecilku. Aku hanya menganggukan kepala. Menandakan jawaban “ya”.
Aku pun mengikuti Kajian Muslim. Acara berlangsung selama satu jam. Setelah mengikuti Kajian Muslim, ada beberapa kata dari mulut pembicara yang kuingat, diantaranya “barang siapa yang berusaha menuntut ilmu akan dimudahkan baginya jalan menuju surga”. Belakangan kuketahui itu adalah salah satu hadits. Kalimat itu mengaung di dalam kepalaku. Ibarat gema yang terus memantul. Tak apa lah. Selagi itu ilmu, aku suka. Sang pembicara menambahkan tidak hanya dimudahkan jalannya menuju surga tapi juga akan dimudahkan jalannya untuk terus menuntut ilmu di dunia.
“berarti seluruh siswa-siswi di sini akan mudah menuju surga ya?”. Tanyaku ke Kumbang.
“yap, betul sekali”. Jawab Kumbang.
“oh iya hari Minggu ini ada kajian di Masjid pusat kota. Ke sana yuk, Fan!”. Kumbang menajakku ikut kajian lagi. Tanpa pikir panjang, aku langsung meng iya kan ajakannya. Kajian Kali ini lebih besar dengan penceramah yang sudah tidak asing lagi. Yang terpenting kajian yang satu ini terbuka untuk umum. Alias gratis.
Hari Minggu yang dinantipun tiba. Aku menghubungi Kumbang untuk menentukan lokasi pertemuan kami. Saat ingin berangkat, dan menyalakan sepeda motor, ternyata bahan bakar motorku hampir habis. Aku bingung. Uang di dompetku tak cukup untuk mengisi bahan bakar. Berpikir sejenak. Tujuanku ke sana adalah untuk mencari ilmu dan ridha-Nya. Tujuanku adalah rumah-Nya. Semoga perjalananku dimudahkan oleh-Nya.
Dengan keyakinan yang ada. Dengan sisa bahan bakar yang ada. Aku berangkat menemui kumbang di lokasi yang sudah kami tentukan sebelumnya. Memang, jarak dari rumahku ke lokasi pertemuan kami cukup jauh. Belum lagi ke lokasi kajian. Kumbang tidak tahu akan hal ini. Di perjalanan aku sudah membayangkan pasti akan mendorong motorku karena kehabisan bahan bakar. Ah sudahlah. Aku bertemu Kumbang di lokasi yang sudah kami sepakati. Kami langsung menuju lokasi kajian. Sampai di lokasi kajian, aku dan Kumbang bersuci terlebih dahulu kemudian mamasuki masjid. Ramai sekali di dalam sini. Tidak seperti kajian muslim di sekolahku waktu itu. Hadirin yang datang didominasi bapak-bapak. Remaja hanya sedikit yang hadir.
Kajian itu berlangsung selama kurang lebih dua jam. Banyak ilmu yang kudapat. Alhamdulillah. Terhitung sebanyak lima halaman buku catatanku terisi penuh. Aku sengaja membawa buku catatan kecil untuk mencatat apa-apa yang penting. Menurutku, ilmu itu seperti binatang buas yang jika tidak ditangkap akan mudah lepas. Jika hanya didengar saja maka ilmu akan cepat terlupakan.
Lumayan juga hasil buruan ilmuku hari ini. dapat lima halaman. Kajian selesai beberapa menit sebelum adzan Dzuhur. Dilanjutkan dengan sholat Dzuhur berjama’ah, kemudian pulang. Aku sedikit bingung saat hendak pulang, karena entah masih cukup atau tidak bahan bakar yang tersisa di motorku untuk perjalanan pulang. Rupanya ekspresi bingungku mencurigakan bagi Kumbang.
“ada apa, Fan?”.
“Faaan…?”. Kumbang kembali bertanya.
“… oh tidak ada apa-apa kok hehe. Aku sedikit melamun tadi”. Aku tidak mau Kumbang tahu soal bahan bakar motorku yang tinggal sangat sedikit ini. kami pun berangkat pulang. Sebelumnya aku harus mengantarkan Kumbang pulang dulu.
Belum ada setengah perjalanan menuju kediaman Kumbang, hal yang kutakutkan terjadi. Motorku mogok karena kehabisan bahan bakar. Sial. Ditambah lagi tidak ada SPBU dan penjual bahan bakar eceran di sekitar sini.
“kenapa motormu, Fan?. Bensinnya habis?”. Kumbang bertanya padaku.
“hmm… sepertinya begitu”. Aku pura-pura tidak tahu.
Mau tidak mau harus kudorong motorku ini ke SPBU yang sepertinya masih jauh. Sekitar tiga menit aku mendorong motor, Kumbang menawarkan diri gantian mendorong motor. Aku menolaknya dengan alasan masih kuat. Tak lama kemudian, datang seorang pengendara motor menghampiri kami. Seorang laki-laki, mengenakan helm dengan kaca kaca hitam gelap. Motornya bagus, stelan busananya rapi. Seperti pagawai kantor atau semacamnya.
“motormu kenapa, dik?”. Laki-laki itu bertanya.
“bahan bakarnya habis”. Jawabku.
“SPBU masih jauh ya?”. Kumbang bertanya pada laki-laki itu.
“iya, masih jauh, dik”. jawab laki-laki itu.
Laki-laki itu berbicara tanpa membuka kaca helm nya yang berwarna hitam gelap. Aku sampai tidak bisa melihat wajahnya. Awalnya aku curiga, tapi karena orang ini berniat ingin membantu, aku berusaha membuang prasangka buruk ini. laki-laki ini bersedia mendorong motorku dengan kaki sambil mengendarai sepeda motornya. Kumbang dibonceng laki-laki itu di belakangnya. Beliau sangat baik. Kuat pula. Ia tetap mendorong motorku dengan kakinya meski melewati beberapa jalur menanjak.
Akhirnya kami tiba di SPBU, dan berhenti disana. Tak hanya membantu mendorong motorku sampai ke SPBU, laki-laki itu juga membelikan motorku bahan bakar dengan uangnya. Ya ampun sungguh baik laki-laki ini. Beliau seperti sudah tahu kalau uangku tidak cukup untuk membeli bahan bakar. Sampai terakhir aku berterimakasih padanya, beliau tetap tidak membuka kaca helmnya yang berwarna hi
Setelah mengantarkan Kumbang pulang ke rumahnya, aku melanjutkan perjalanan pulang. Selama di perjalanan, aku masih memikirkan kejadian yang baru kualami. Sebenarnya siapa laki-laki itu?. Aku sangat berhutang padanya. Meskipun aku tidak mengenalnya, semoga Tuhan membalas kebaikannya dengan surga. Tapi siapakah dia?. Yang tidak pernah membuka keca helmnya yang berwarna hitam. Siapa dia?. Yang suaranya halus tapi terdengar jelas di telingaku saat itu. Di pinggir jalan yang berisik. Mungkin inilah yang dimaksud sang pembicara kamus beberapa waktu lalu, bahwa tidak hanya akan dimudahkan jalannya untuk menuju surga, tapi juga akan dimudahkan jalannya untuk terus mencari ilmu di dunia.
Cerpen Karangan: Robby C.A.
Facebook: Robby Chairultam gelap itu. Biaralah. Yang penting aku tertolong.
Sumber:http://cerpenmu.com/cerpen-islami-religi/yakin-aja-sama-allah.html